MERAUKE, KOMPAS.com -- DPRD Kabupaten Merauke, Papua, meminta Pertamina dan agen penyalur minyak subsidi (APMS) segera mengatasi persoalan kelangkaan Premium dan Solar bersubsidi di Pulau Kimaam, Merauke. DPRD Merauke kecewa karena kelangkaan Premium dan Solar di Pulau Kimaam terus berulang.
Wakil Ketua DPRD Merauke Matheus L Gebze mengatakan, kelangkaan Premium dan Solar bersubsidi di Pulau Kimaam tidak boleh terjadi lagi. Pihaknya meminta Pertamina Merauke dan APMS segera mengendalikan harga Premium. "Kami minta Pertamina mengawasi agen dalam pendistribusian BBM di Kimaam agar tidak ada kelangkaan lagi," kata Matheus, Kamis (30/8/2012) di Merauke.
Anggota DPRD Merauke asal Kimaam, Dominikus Ulukyanan mengatakan kelangkaan BBM di Pulau Kimaam berulang kali dihadapi masyarakat di Pulau Kimaam. Pihaknya baru saja mendapat keluhan warga bahwa stok Premium saat ini kosong. "Harga eceran Premium sampai Rp 20.000 - Rp 25.000 per liter," ujarnya.
Kelangkaan BBM bersubsidi jenis Premium dan Solar dialami masyarakat di empat distrik di pedalaman Pulau Kimaam, yakni Distrik Kimaam, Waan, Tabonji, dan Ilwayab.
Sekretaris Distrik Waan Frederikus Buer mengatakan, setiap BBM subsidi dikirim ke Kimaam, hanya dalam waktu dua atau tiga hari langsung habis. Akibatnya, banyak warga tidak mendapat bagian. Padahal, warga sangat membutuhkan Premium untuk menjalankan perahu motor yang menjadi alat transportasi utama mayarakat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.